Wednesday, May 16, 2007

SEISMOMETER

Seismometer (bahasa Yunani: seismos = gempa bumi dan metero = ukuran) digunakan para ahli gempa (seismolog) untuk mengukur dan mencatat kekuatan gempa bumi. Hasil pencatatan oleh seismometer disebut seismograf.


Seismometer pertama kali ditemukan oleh Zhan Heng di Cina tahun 132 M (Dinasti Han), alat ini disebut Hoefung Didong Yi. Tahun 1880-1895, John Milne, James Alfred Ewing dan Thomas Gray yang bekerjasama di Imperial College of Engineering-Jepang membuat seismometer dengan menggunakan pendulum horisontal. Setelah tahun 1880, sebagian besar seismometer dibuat berdasarkan rancangan mereka.


Bentuk dasar pendulum horisontal pada seismometer seperti gerakan daun pintu. Sebuah beban berat dipasang di ujung pendulum segitiga (10 cm sampai beberapa meter) yang digantungkan pada bidang vertikal. Sesuai dengan gerakan tanah, beban akan diam atau berayun pada engselnya. Zollner menjelaskan tentang teori gerakan ayunan pendulum horisontal awal tahun 1869, namun lebih berkembang untuk ilmu grafimetri daripada seismometri.


Sebelum dipasang, pendulum harus disesuaikan untuk berayun per tiga detik atau per 30 detik. Untuk seismometer kecil yang digunakan amatir umumnya berayun per 10 detik. Ada juga seismometer kecil dengan beban pendulum ringan yang dimasukkan pada ruang hampa untuk mengurangi gangguan angin.

Awalnya seismometer memiliki susunan berupa ujung tajam untuk menggores permukaan kaca buram atau kertas. Perkembangan selanjutnya adalah menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya pada lempengan pencatat atau kertas foto. Namun dengan alasan menghemat biaya disain seismometer kembali ke sistem gerakan mekanis. Saat ini disain seismometer berupa pantulan cahaya pada sensor foto elektronik dan hasilnya dicatat pada kertas yang terpasang pada drum yang berputar perlahan.

Sumber: wikipedia

No comments: