Sunday, June 12, 2011

Bahan Kuliah: Teknik Budidaya Tebu


Bahan kuliah selengkapnya bisa didownload di sini.

Bahan Kuliah: Pengolahan Gula Kristal Putih


Bahan kuliah selengkapnya bisa didownload di sini.

Monday, June 11, 2007

TELEPON SELULER

Tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yaitu penemuan oleh Lars Magnus Ericsson, yang juga merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini dikenal dengan nama perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis peralatan telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu.


Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan telepon mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz. Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis di bidang kabel, melakukan ekspansi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler.


Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan dan setelah tahun 1970 telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Tahun 1970-an perkembangan telepon seluler/mobile menjadi pesat dengan didominasi oleh tiga perusahaan besar yaitu di Eropa dengan Nokia dan Ericsson dan di Amerika Serikat adalah Motorola.


Motorola memperkenalkan produk telepon genggam pertamanya dengan ukuran yang masih cukup besar dilengkapi antena pendek. Dr Cooper yang menjadi manajer proyek inovasi Motorola memasang base station di New York bekerjasama dengan Bell Labs. Dia mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil berjalan–jalan di berbagai lokasi di New York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan dan digunakan di depan publik. Pada saat itu, Cooper menggunakan ponsel berbobot 30 ounce (sekitar 800 g) atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata-rata bobot ponsel yang beredar saat ini.


Sumber: mappz.Com

BATUBARA

Petunjuk paling awal tentang penggunaan batubara berasal dari Aristoteles, seorang filsuf dan ilmuwan Yunani. Abu batabara yang ditemukan di reruntuhan bangunan bangsa Romawi di Inggris juga menunjukkan bahwa batubara telah digunakan oleh bangsa Romawi pada tahun 400 SM. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa batubara pertama kali digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang menyatakan bahwa suatu tambang di timur laut Cina menyediakan batubara untuk mencairkan tembaga dan untuk mencetak uang logam sekitar tahun 1000 SM.

Catatan sejarah dari Abad Pertengahan memberikan bukti pertama penambangan batu bara di Eropa. Batubara dari lapisan batubara yang tersingkap di pantai Inggris telah dikumpulkan dan diekspor ke Belgia. Selama Revolusi Industri pada abad ke-18 dan 19, kebutuhan batubara makin meningkat. Penemuan mesin uap oleh James Watt, yang dipatenkan pada tahun 1769, sangat berperan dalam pertumbuhan penggunaan batu bara. Oleh karena itu, riwayat penambangan dan penggunaan batubara tidak dapat dilepaskan dari sejarah Revolusi Industri, terutama terkait dengan produksi besi dan baja, transportasi kereta api dan kapal uap.

Namun tingkat penggunaan batubara sebagai sumber energi primer mulai berkurang seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian minyak bumi. Akhirnya, sejak tahun 1960 minyak menempati posisi paling atas sebagai sumber energi primer menggantikan batubara. Meskipun demikian, bukan berarti batubara akhirnya tidak berperan sama sekali sebagai salah satu sumber energi primer. Krisis minyak pada tahun 1973 menyadarkan banyak pihak bahwa ketergantungan yang berlebihan pada salah satu sumber energi primer, dalam hal ini minyak, akan menyulitkan upaya pemenuhan pasokan energi yang berkelanjutan.

http://www.beritaiptek.com

Tuesday, May 22, 2007

TEKNOLOGI MENCETAK

Proses mencetak pertama kali ditemukan oleh orang Cina sekitar tahun 868 M. Huruf Cina (simbol yang melambangkan kata) dipahat pada sebuah balok sehingga timbul dari permukaannya. Kemudian tinta dioleskan pada bagian yang timbul dan langkah selanjutnya adalah ditekan pada permukaan kertas. Teknik mencetak dengan menggunakan balok pahatan adalah teknik mencetak pertama yang dikenal.

Sekitar tahun 1000-an orang-orang Cina juga mengembangkan model alat cetak yang mudah dipindahkan. Masing-masing huruf dipahat pada balok yang berbeda sehingga bisa digunakan berulang-ulang pada kombinasi yang berbeda.

Teknik mencetak modern dimulai di Eropa tahun 1450-an, ketika Johannes Guttenberg menciptakan alat cetak dari logam. Masing-masing karakter dibuat pada potongan logam yang berbeda. Banyak huruf yang dengan mudah disusun menjadi kalimat untuk dicetak. Buku-buku lama tulisan tangan segera digantikan seiring dengan makin cepatnya teknik mencetak.

Teknik mencetak berperan besar dalam “kebangkitan kembali dunia pengetahuan” pada masa Renaissance. Teknologi mencetak segera menyebar ke seluruh Eropa dan koloni Amerika serta tempat lainnya. Selama tahun 1800-an sampai 1900-an, banyak penemuan besar untuk menyempurnakan teknik mencetak, terutama aspek keakuratan dan kecepatan.

Sumber: Young Students Learning Library Vol. 17

PISAU

Sejak peradaban manusia mengenal peralatan dari logam, maka saat itu pula mereka mulai mempelajari teknik pembuatan pedang dan pisau. Selain sebagai perlatan rumah tangga, sampai saat ini pisau masih digunakan sebagai senjata karena bentuknnya yang lebih praktis dibandingkan pedang.

Salah satu jenis pisau yang populer sebagai senjata adalah pisau belati (dagger) yang telah lebih dulu digunakan sebelum pedang. Pisau belati mulai dikenal pada jaman batu sebelum manusia mempelajari peralatan logam.

Berbagai jenis pisau belati dikenal selama perkembangan jaman. Bangsa Eropa pada awal peradaban menggunakan pisa scramasax, sebuah pisau besar yang bisa digunakan sebagai senjata dan peralatan rumah tangga sekaligus. Stilleto yang permukaannya tipis dengan ujung runcing tanpa tepi untuk memotong digunakan khusus untuk menikam.

Pada masa pemukim awal di Amerika Serikat, diperkenalkan jenis pisau berukuran 15 inci (40 cm). Pisau jenis digunakan untuk berburu dan sangat populer pada masanya. Salah satu tokoh yang berperan besar mempopulerkan pisau jenis ini adalah James Bowie sehingga orang-orang menyebutnya “pisau bowie”.

Jenis pisau lipat merupakan salah satu penemuan pisau modern. Mata pisau ini akan segera keluar dengan cara menekan tonbol yang tersedia pada gagangnya. Jenis pisau lipat lain adalah pisau saku yang banyak digunakan oleh Pramuka saat ini.

Sumber: Young Students Learning Library Vol. 20

Wednesday, May 16, 2007

SISTEM 24 JAM

Sistem pembagian waktu menjadi 24 bagian sehari diketahui telah ada sejak 3500 SM. Orang Mesir membagi siang (terang) dan malam (gelap) masing-masing menjadi 12 bagian yang disebut jam. Namun karena panjang siang dan malam selalu berbeda akibat perubahan musim, maka panjang masing-masing jam juga berubah untuk menyesuaikannya.

Sekitar tahun 300 SM, seorang ahli astronomi Babilonia menetapkan panjang semua bagian dalam 24 jam menjadi sama tanpa memperhatikan waktu terbit dan terbenamnya matahari. Orang Eropa belum mengadaptasi sistem pembagian sama untuk 24 jam sampai tahun 1350 M, beberapa dekade setelah diperkenalkannya jam mekanis.

Saat ini ada dua sistem perhitungan waktu: sistem 12 jam yang digunakan secara luas di dunia dan sistem 24 jam yang digunakan militer Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa. Dalam sistem ini, tengah malam bisa disebut jam 24.00 hari ini atau jam 00.00 hari berikutnya. Sistem 24 jam menghitung waktu mulai 00.00 dan berakhir 24.00. Sedangkan sistem 12 jam menghitung waktu mulai 01.00 AM (ante meridium) pada tengah malam sampai 12.00 AM pada tengah hari, berikutnya dihitung sebagai 01.00 PM (post meridium) pada tengah hari sampai 12.00 pada tengah malam.

Para ilmuwan biasanya menggunakan sistem 24 jam untuk menghitung waktu, khususnya dalam bidang astronomi untuk mencatat jejak lokasi dan kejadian astronomis. Bumi dibagi menjadi 24 wilayah waktu dimana “waktu 0” ditetapkan di Greenwich, Inggris (universal time) pada garis 0 derajat bujur. Dengan sistem pembagian ini maka bumi terbagi menjadi dua bagian yaitu bujur barat dan bujur timur. Perbedaan waktu antara daerah di belahan bujur barat dan bujur timur bisa terjadi dalam satu hari. Sebagai contoh waktu di Indonesia (bujur timur) lebih cepat satu hari dibandingkan di Amerika Serikat (bujur barat).

Sumber: Science Desk Reference